e-service
E-learning
E-learning
Sistem pembelajaran elektronik
atau e-pembelajaran (Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam
proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk
dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung.
E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu
saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program
pendidikan.
E-learning adalah pembelajaran
jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer,
jaringan komputer dan atau internet.
e-learning memungkinkan pembelajaran
untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus
secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. e-learning sering
pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses
dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-learning
tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal
maupun internet, Distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun
termasuk pola e-learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar
dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
di mana dia berada.
·
·
E-Government
•
Bank Dunia (World Bank),
“E-Government refers to the use
by government agencies of information technologies (such as Wide Area
Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to
transform relations with citizens, businesses, and other arms of government.”
•
UNDP (United Nation Development Programme),
“E-government is the application
of Information and Communicat-ion Technology (ICT) by government agencies.”
Fenomena
·
E-Government merupakan salah satu
sektor pengembangan ICT yang berjalan lambat tidak signifikan dgn besarnya
biaya yg sudah dikeluarkan negara
·
Faktor politis dan moril menyumbang
cukup besar thd tidak signifikannya dana yg sudah dikeluarkan dgn hasil yg
diharapkan
·
Otonomi daerah & lemahnya kebijakan
nasional di bidang e-gov menyebabkan kesenjangan perkembangan egov antar daerah
·
Perbedaan kemampuan SDM, finansial,
komitment pimpinan, ketentuan hukum daerah, pengaruh rekanan, moril dan politik
menyebabkan makin lama kesenjangan antar daerah makin lebar
·
Ego sektoral menyebabkan terjadinya
duplikasi database, sehingga data produk pemerintah cenderung kurang dipercaya.
·
Kebijakan mengambang Pemerintah Pusat
mengakibatkan Pembangunan & pengembangan database nasional makin
sulit diwujudkan
Manfaat e-government
•
Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya
(masyarakat, kalangan bisnis,
dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi
di berbagai bidang kehidupan bernegara;
•
Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan
(bebas KKN);
•
Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi
yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas
sehari-hari;
•
Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang
berkepentingan;
•
Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan
tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai
perubahan global dan trend yang ada; dan
· E-ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk
mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa
harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua
informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem
komputer milik airline. Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan
diberikan Itinerary Receipt yang hanya berlaku sebagai alt untuk masuk ke dalam
bandara di Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda
bukti perjalanan. E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket,
menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen
perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web Kingston Council.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.
Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel. Internet merupakan m edium yang sempurna untuk menjual paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini .. Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web Kingston Council.
E-Ticketing sistem untuk memudahkan orang untuk membeli tiket untuk berbagai acara semua dari satu situs web. Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit / kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor Centre.
Anda tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket penerbangan nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Anda harus mendaftar pada sistem pembayaran kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu Anda menyimpan data yang Anda telah membeli tiket. Promoters memiliki daerah aman pada situs e-tiket di mana mereka dapat memantau penjualan dan mencetak off daftar orang-orang yang memesan untuk menghadiri acara mereka. Anda perlu mendaftar sebelum Anda dapat mulai menjual tiket. Proses pendaftaran untuk meminta informasi mengenai rincian kontak pribadi serta rincian dan kelompok masyarakat yang harus membayar tiket pendapatan. Proses pendaftaran juga memerlukan anda untuk menerima syarat dan ketentuan untuk penjualan tiket on-line.
·
e-KTP
e-KTP adalah singkatan dari KTP Elektronik,
merupakan program pemerintah untuk menggantikan KTP konvensional. Fungsi
e-KTP adalah agar pendataan penduduk Indonesia menjadi lebih seragam.
Dalam pelaksanaannya, penduduk hanya boleh memiliki 1 buah e-KTP saja. KTP
elektronik ini berlaku untuk seumur hidup, dan anda hanya perlu 1 kali
membuatnya.
Fungsi e-KTP tidak ada bedanya dengan KTP,
yaitu untuk mengurus surat-surat penting seperti, SIM, NPWP, Sertifikat tanah,
STNK, dsb. Proses pengenalan identitas e-KTP tidak lagi menggunakan cara
manual, melainkan melalui cara elektronik. ID penduduk akan dikenali melalui
pemindai biometrik, yang disesuaikan dengan karakteristik si pemegang e-KTP.
Beberapa teknik pemindai biometrik digabungkan menjadi satu untuk memberikan
hasil yang lebih akurat, diantaranya pendeteksi sidik jari, bentuk wajah,
bentuk gigi, retina mata, serta DNA.
· E-Services
Sistem Layanan Elektronik atau E-layanan (bahasa Inggris: Electronic Services disingkat E-Services) merupakan
satu aplikasi terkemuka memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di daerah yang berbeda. Namun,
definisi yang tepat dari layanan elektronik sulit didapat sebagian peneliti
telah menggunakan definisi yang berbeda untuk menggambarkan layanan elektronik.
Meskipun definisi ini berbeda, dapat dikatakan bahwa mereka semua sepakat
tentang peran teknologi dalam memfasilitasi pelayanan yang membuat mereka lebih
dari layanan elektronik.
Menurut Rowley (2006) layanan elektronik di definisikan
sebagai: "... perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengiriman di mediasi
oleh teknologi
informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur layanan e-tailing, dukungan pelanggan,
dan pelayanan ". Definisi ini mencerminkan tiga komponen utama- penyedia
layanan, penerima layanan dan saluran pelayanan (yaitu, teknologi). Misalnya, sebagai yang bersangkutan
untuk layanan elektronik publik, badan publik adalah penyedia layanan dan warga
negara serta bisnis penerima layanan. Saluran pelayanan adalah persyaratan
ketiga dari layanan elektronik. Internet adalah
saluran utama dari layanan elektronik pengiriman sementara saluran klasik
lainnya juga dipertimbangkan.(misalnya telepon, call center, kios
publik, telepon genggam,televisi)
e-library
Electronic
Library atau perpustakaan elektronik atau juga dikenal dengan perpustakaan maya
adalah sebuah sistem informasi yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), pengelolaan, pelayanan serta penyediaan (akses)
informasinya dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronis yang berupa
komputer. Jika dalam perpustakaan konvensional, bahan-bahan pustaka tersimpan
dalam rak-rak penyimpanan dengan kodifikasi (DDC = Dewey Decimal
Classification), tersedia meja/laci katalog untuk penelusuran bahan pustaka,
ada bagian sirkulasi, ada ruang baca, dan lain-lain. Dalam perpustakaan
elektronik, komponen-komponen tersebut tetap ada dalam pengertian tersedia
tetapi tidak hadir dalam bentuk fisik (disebut maya) yang umumnya ada dalam
perpustakaan konvensional. Perpustakaan elektronik merupakan provider atau
penyedia informasi, transaksi atau layanan informasinya bersifat elektronik,
serta menyediakan bahan-bahan pustaka (item) selain dalam bentuk data
elektronik juga dalam bentuk yang lain seperti yang umumnya ada dalam perpustakaan
konvensional.